
VISI, MISI, TUJUAN, & SASARAN
Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam

Visi Program Studi
“Menjadi Program Studi terdepan dalam Pengembangan SDM bidang Komunikasi, berdasarkan Trilogi DDI (Pendidikan, Dakwah dan Usaha Sosial) pada Tahun 2025”
- Menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat secara profesional.
- Meningkatkan SDM Civitas Akademika dalam rangka meneguhkan harkat dan nilai-nilai kemanusiaan dan peradaban.
- Berperan sebagai pusat pengembangan organisasi DDI untuk mensejahterakan dan mencerdaskan umat.
- Mendukung pengembangan kearifan lokal Sulawesi Barat sebagai daerah yang memiliki keragaman budaya yang malaqbi.
- Mengembangkan peserta didik agar menjadi lulusan yang beriman, bertaqwa, merakhlak mulia, berwawasan, berkemampuan tinggi dalam Ilmu Agama dan Ilmu Pengetahuan, Seni, dan Teknologi Informasi dan Komunikasi
a. Latar Belakang
Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) merupakan program studi yang mengembangkan Sumber Daya Manusia yang unggul dalam bidang komunikasi yang berlandaskan pada Trilogi DDI (Pendidikan, Dakwah, dan Usaha Sosial). Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) dibentuk berdasarkan kebutuhan masyarakat dan menjawab kondisi yang ada ditengah masyarakat serta perkembangan zaman. Perumusan dan penyusunan dilakukan dengan berdasar pada relevansi lingkungan, menyeluruh atau komperehensif, dan menganalisis keberadaan program studi dengan memerhatikan sisi strategisnya.
Hasil identifikasi relevansi kondisi lingkungan di Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), yaitu: a) terbatasnya sumber daya manusia bidang Komunikasi dan Penyiaran Islam di Indonesia yang mampu memadukan Teknologi Informasi dan Komunikasi; b) Angka sarjana di desa khususnya bidang Komunikasi dan Penyiaran Islam masih sangat rendah berdasarkan data pada Polman dalam angka di setiap wilayah/desa; c) Kebijakan pemerintah yang termaktub dalam Permendesa No. 19 Tahun 2017 tentang warta desa, sistem informasi desa; Permendagri nomor 20 tahun 2019 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Penggunaan Dana Desa Tahun 2020; d) Penerapan Program Desa Marasa oleh Pemerintah Provinsi dan Kabupaten; dan e) Terbatasnya layanan bagi masyarakat desa dalam memperoleh informasi publik bidang Komunikasi dan Penyiaran Islam.
Hasil identifikasi secara komperehensif, yaitu: a) terbatasnya program studi yang mampu menjawab pengembangan skill pada jurusan multimedia dan rekayasa perangkat lunak khususnya bagi lulusan sekolah menengah kejuruan/SMA sederajat; b) terbatasnya program studi yang mampu menjawab pengembangan skill bidang Komunikasi dan Penyiaran Islam pada lulusan madrasah aliyah/SMA sederajat khususnya pada jurusan Pendidikan Agama Islam; dan c) terbatasnya program studi berbasis Agama Islam dan perguruan tinggi swasta yang mengembangkan pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi.
Berdasarkan hasil indentifikasi kondisi lingkungan Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) Institut Agama Islam (IAI) DDI Polewali Mandar menghasilkan sasaran strategis. Sasaran strategis tersebut, yaitu: a) Pengembangan manajemen organisasi/lembaga dengan pelibatan teknologi digital terpadu; b) Pengembangan jaringan, kemitraan (kerja sama), serta aliansi antar lembaga; c) Pengembangan kebijakan yang sinergi dengan kebijakan pemerintah pada program pengembangan desa online; d) Pengembangan inovasi pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi di tengah-tengah perkembangan teknologi yang semakin pesat (IR 4.0 & S 5.0); e) Pembangunan, pembinaan, dan pengembangan karkter mahasiswa dan alumni; f) Peningkatan mutu penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan publikasi ilmiah; dan g) Tidak berbanding lurus antara masjid dengan aparat masjid yang memberikan pencerahan kepada jamaahnya.
b. Tujuan
Tujuan penetapan visi, misi, tujuan, dan strategi (VMTS), yaitu: a) memperjelas dan menegaskan visi, misi, tujuan, dan setrategi pencapaian sasaran Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI); b) memberikan infomasi dan kejelasan keberadaan program studi sebagai pusat pengembangan sumber daya manusia di tengah-tengah masyarakat di bidang dakwah dan teknologi informasi dan komunikasi.
c. Rasional
Visi, misi, tujuan, dan strategi (VMTS) untuk mencapai sasaran ditetapkan sebagai landasan dan asas yang kuat untuk arah pengembangan dan perbaikan suatu organisasi/lembaga. Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) menetapkan visi, misi, tujuan, dan strategi untuk mencapai tujuan untuk memperjelas arah pengembangan dan perbaikan dimulai dari komponen masukan (input), proses, luaran/hasil (output), dan dampak (outcomes).
Keberlanjutan suatu organisasi/lembaga sangat ditentukan oleh identitas pijakan lembaga/organisasi tersebut. Penetapan visi, misi, tujuan, dan strategi untuk mencapai sasaran bagi Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) merupakan langkah awal untuk memulai strateginya dalam mencapai tujuan.
Penyusunan draf visi, misi, tujuan, dan strategi tersebut, melibatkan seluruh komponen yang ada, dimulai dari unsur pimpinan, dekan fakultas, ketua program studi, tenaga kependidikan, dosen, mahasiswa, dan stakeholder. Ditetapkannya draf tersebut sebagai visi, misi, tujuan, dan strategi Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), selanjutnya disosialisasikan. Hasil sosialisasi tentu saja dianalisis untuk mengukur tingkat pemahaman bagi semua yang telah menjadi sasaran sosialisasi dan dilakukan tindak lanjut.
d. Mekanisme Penetapan Visi, Misi, Tujuan dan Strategi (VMTS) UPPS
Mekanisme penyusunan visi, misi, tujuan, dan strategi Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) didasarkan pada hasil identifikasi dan analisis kebutuhan tentang keberadaan program studi. Hasil identifikasi dengan melihat kondisi relevan, komperehensif, dan strategis tersebut dianalisis dengan menggunakan analisis SWOT dan need analysis tentang manajemen organisasi. Hasil analisis yang mendalam menghasilkan sasaran strategis yang kemudian dijewantahkan ke dalam draft visi, misi, tujuan, dan strategi untuk mencapai sasaran program studi.
Penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) juga mengacu pada statuta institut, visi misi dan rencana strategis Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK). Pada penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) melibatkan seluruh sivitas akademika dan stakeholder serta masyarakat pemerhati pendidikan, yang terdiri dari praktisi Komunikasi dan Penyiaran Islam. Pelibatan seluruh unsur tersebut melahirkan draft visi, misi, tujuan, sasaran, dan strategi capaian berdasarkan mekanisme penyusunan visi dan misi, yang dilaksanakan pada tanggal 6 Februari 2018.
Selanjutnya Draft visi, misi disosialisasikan kembali guna mendapatkan sanggahan berupa masukan yang kemudian diantar pada rapat penetapan visi, misi. Sosialisasi tersebut terdapat pada link website https://kpi.ddipolman.ac.id/2018/02/06/draft-visi-misi/.
Dari hasil sanggahan yang masuk, tim penyusun menganalisis, mengumpulkan dan memantapkan (menyelesaikan) untuk kemudian diperhadapkan pada rapat penetapan visi dan misi. Rapat penetapan visi, misi, tujuan dan sasaran Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) dilaksanakan pada tanggal 10 Februari 2018, Nomor: 048/Kep/FDK-IAI-DDI.06/A/II/2018, yang menghasilkan keputusan antara lain: 1) segera membuat surat keputusan penetapan visi, misi program studi; 2) penyampaian visi, misi dalam acara Milad DDI yang ke-70 pada tanggal 17 Februari 2018; serta 3) mengerahkan seluruh civitas akademika dalam acara tersebut berdasarkan berita pada link website program studi.
Adapun alur mekanisme penetapan Visi, Misi, Tujuan serta Sasaran Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) dapat dicermati pada gambar berikut:
- Pembentukan Tim Perumus dengan SK Dekan Nomor: 045/Kep/FDK-IAI-DDI.06/A/II/2018 tanggal 5 Februari 2018, yang terdiri dari (1) Unsur Pimpinan yaitu Dekan, Wakil Dekan, Ketua UPM, Ketua UPPM, Ketua Program Studi; (2) Dosen; (3) Tenaga Kependidikan; (4) Stakeholder sebagai pengguna lulusan;
- Dekan memberikan pengarahan yang berisi tentang Peranan Fakultas Dakwah dan komunikasi (FDK), Pedoman Akademik sebagai bahan pertimbangan dalam penyusunan VMTS Program Studi;
- Tim perumus melakukan kajian dan analisis potensi SDM, Akademik, administrasi kelembagaan dan kebutuhan lapangan disinergikan dengan trilogi DDI (pendidikan, dakwah dan usaha sosial);
- Merumuskan draft VMTS Program studi komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI). Setelah perumusan, draft dikonsultasikan dan dibahas pada forum yang ditunjuk untuk itu yang melibatkan tim perumus, ketua prodi, dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, lulusan, pengguna lulusan, masyarakat, dan stakeholder lainnya untuk memeroleh masukan yang bersifat membangun secara komprehensif;
- Masukan dan saran dari hasil konsultasi selanjutnya draft dibahas dalam forum rapat, yang pesertanya adalah semua tim perumus yang dihadiri oleh Dekan serta Peninjau dari Institut. Agenda rapat yaitu menunjukkan keselarasan VMTS Institut, Fakultas, dan Program Studi, Mendiskusikan tingkat ketercapaiannya, dan mendiskusikan narasi tatanan kebahasaannya. Keputusan hasil rapat ini diwujudakan berupa rumusan VMTS Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), yang selanjutnya akan ditetapkan berdasarkan Keputusan Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK);
Tim perumus melaporkan rumusan VMTS Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) kepada Dekan untuk ditetapkan.
Mekanisme penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran serta strategi pencapaian Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) Institut Agama Islam (IAI) DDI Polewali Mandar melibatkan Pimpinan Fakultas, Pimpinan Prodi dan semua dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) dan mengacu pada Visi, misi, Tujuan dan sasaran pencapaian Institut yaitu ”Menjadi institut yang terdepan dalam pengembangan sumber daya manusia yang berprestasi dalam bidangnya berdasarkan trilogi DDI (pendidikan, dakwah, usaha sosial) di Indonesia Timur tahun 2030” serta mempertimbangkan kualitas atau keunggulan yang dimiliki oleh program studi dan kebutuhan stakeholder/masyarakat luas terhadap lulusan Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) Institut Agama Islam (IAI) DDI Polewali Mandar.
Mekanisme juga dibuat berdasarkan hasil indentifikasi kondisi eksternal dan internal serta keberadaan Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) Institut Agama Islam (IAI) DDI Polewali Mandar. Hasil identifikasi tersebut kemudian dianalisis. Mekanisme tersebut juga berdasarkan Statuta Institut Agama Islam (IAI) DDI Polewali Mandar Nomor: 31.78/317/Yayasan/XI/2015, melalui beberapa kali FGD (Focus Group Discussion) dengan unsur internal (Dekan, Sekretaris Fakultas, Staf Fakultas, Prodi, Ketua Laboratorium, BEM (Badan Eksekutif) Fakultas, HMPS (Himpunan Mahasiswa Program Studi), Tenaga Kependidikan, dan unsur Lembaga Penjaminan Mutu) serta unsur eksternal, yakni stakeholder dan User yang turut memberikan masukan dalam merumuskan visi misi dan tujuan dari Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) Institut Agama Islam (IAI) DDI Polewali Mandar.
Penyusunan draft visi, misi, tujuan dan strategi Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) untuk mencapai sasaran dilakukan oleh tim penyusun yang dibentuk dan ditetapkan oleh Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) Nomor: 045/Kep/FDK-IAI-DDI.06/A/II/2018 tanggal 5 Februari 2018. Tim tersebut terdiri atas unsur pelindung, ketua tim perumus, sekretaris, dan anggota. Surat Keputusan Dekan tersebut dapat dilihat pada laman dan gambar berikut.
https://kpi.ddipolman.ac.id/2018/02/07/sk-penetapan-visi-misi-prodi-kpi-iai-ddi-polewali-mandar/
Draft yang telah disusun kemudian dibahas dalam rapat penetapan VMTS. Saran dan masukan dari berbagai unsur tersebut draft dibahas oleh senat fakultas untuk mendapatkan kembali masukan/revisi sekaligus persetujuan. Kebijakan pada rapat penetapan visi, misi, tujuan dan sasaran Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) dilaksanakan pada tanggal 10 Februari 2018 ini tercantum dalam Surat Keputusan nomor: 048/Kep/FDK-IAI-DDI.06/A/II/2018, yang menghasilkan keputusan antara lain:
- Segera membuat surat keputusan penetapan visi, misi program studi; https://kpi.ddipolman.ac.id/2018/02/07/sk-penetapan-visi-misi-prodi-kpi-iai-ddi-polewali-mandar/ (laman SK Penetapan VMTS);
- Penyampaian visi, misi dalam acara Milad DDI yang ke-70 pada tanggal 17 Februari 2018; serta
Mengerahkan seluruh civitas akademika dalam acara tersebut berdasarkan berita pada link website program studi. https://kpi.ddipolman.ac.id/2018/02/17/milad-iai-ddi-polewali-mandar-ke-71/
Dengan demikian, lahirlah Visi, Misi, Tujuan, dan Strategi program studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) menyesuaikan dengan VMTS yang ada pada Institut dan Fakultas, hal ini dikarenakan sebagai bentuk penyesuaian antara visi Institut, fakultas dan Prodi. Sehingga visi antara Institut, fakultas dan Prodi mempuyai keterkaitan tersendiri. Adapun visi prodi yaitu:
“Menjadi Program Studi terdepan dalam Pengembangan SDM bidang Komunikasi, berdasarkan Trilogi DDI (Pendidikan, Dakwah dan Usaha Sosial) pada Tahun 2025”
Penjelasan Visi Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI);
- Program Studi adalah kesatuan rencana belajar yang didasarkan atas dasar suatu kurikulum sebagai pedoman penyelenggaraan pendidikan akademik yang profesional yang ditujukan kepada mahasiswa agar mampu menguasai skill atau kemampuan pengetahun, keterampilan, dan sikap sesuai dengan kurikulum;
- Terdepan merupakan suatu cita-cita untuk mencapai keadaan yang menunjukkan tingkat penyelenggaraan Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) berada di garda depan yang ditujukan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan di bidang komunikasi islam yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, sehingga mampu berkompetisi di era global;
- Pengembangan adalah suatu usaha yang kompleks untuk meningkatkan kemampuan baik secara teoritis, konseptual maupun moral melalui pendidikan serta pelatihan;
- Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan aset produktif institut yang berfungsi sebagai penggerak organisasi sehingga kemampuan individu tersebut harus dilatih dan dikembangkan;
- Bidang adalah batasan disiplin ilmu;
- Komunikasi adalah Suatu proses penyampaian informasi (ide, gagasan, maupun pesan) dari satu pihak (pembicara) kepada pihak lain (lawan bicara);
- Trilogi DDI merupakan tiga sektor terpenting dalam gerakan DDI yang meliputi pendidikan, dakwah, dan usaha sosial.
Visi tersebut sangat jelas dan realistis karena telah disusun dengan kriteria yang Specific, Measurable, Achievable, Rationale dan Timeline.
Adapun Misi Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) yaitu:
- Menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat secara profesional;
- Meningkatkan SDM Civitas akademika dalam rangka meneguhkan harkat dan nilai-nilai kemanusiaan dan peradaban;
- Berperan sebagai pusat pengembangan organisasi DDI untuk mensejahterakan dan mencerdaskan umat;
- Mendukung pengembangan kearifan lokal Sulawesi barat sebagai daerah yang memiliki keragaman budaya yang mala’bi;
- Mengembangkan peserta didik agar menjadi lulusan yang beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, berwawasan, berkemampuan tinggi dalam ilmu agama dan ilmu pengetahuan, seni, dan teknologi informasi dan komunikasi.
Tujuan yang ingin diwujudkan oleh Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) sebagai berikut:
- Terselenggaranya pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang profesional.
a. Pendidikan:
- Meningkatnya kualitas input mahasiswa Prodi Komunikasi Penyiaran Islam (KPI);
- Meningkatnya kualitas output mahasiswa prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI);
- Meningkatnya kuantitas dan kualitas output Prodi Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) yang studi lanjut ke pasca sarjana;
- Terwujudnya kurikulum yang mampu mengakumulasi kebutuhan stakeholder;
- Terwujudnya proses pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK);
- Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Memperoleh akreditasi B keatas;
- Terwujudnya suasana akademik yang baik dalam mendukung proses pembelajaran;
- Tersedianya fasilitas kegiatan dalam mendukung pengembangan soft skill dan kompetensi (bidang ilmu Agama Islam, dakwah/dai, jurnalistik/ public relations, broadcasting. Desain grafis, audio editing, desain website, dan event organizer).
b. Penelitian:
- Dihasilkannya tema-tema penelitian yang aktual dan strategis yang bisa dijadikan pedoman kegiatan penelitian bagi dosen dan mahasiswa;
- Dihasilkannya penelitian yang berkualitas tinggi dapat dijadikan rujukan untuk mendukung penelitian yang lebih akurat kedepan pada taraf, nasional dan internasional;
- Diperolehnya Hak Kekayaan Intelektual ( HAKI ) dan hak Paten;
- Terpublikasikannya penelitian dosen dan mahasiswa dalam berbagai media baik cetak maupun vis
c. Pengabdian masyarakat:
- Terlaksananya kegiatan skala prioritas persoalan-persoalan mendesak yang dihadapi oleh masyarakat;
- Meningkatnya jumlah dosen yang kompeten dan ahli dalam bidangnya;
- Terciptanya kerjasama dalam kegiatan akademik (seminar, pendampingan, advokasi dan lain-lain) bersama mitra pengguna dalam rangka memenuhi kebutuhan dan menjawab persoalan yang dihadapi oleh masyarakat
- Peningkatan SDM Civitas akademika dalam rangka teguhnya harkat dan nilai-nilai kemanusiaan dan peradaban;
- Berperan sebagai pusat pengembangan organisasi DDI bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mensejahterakan dan mencerdaskan umat;
- Berkembangnya kearifan lokal Sulawesi barat sebagai daerah yang memiliki keragaman budaya yang malaqbi;
- Terwujudnya luaran peserta didik menjadi lulusan yang beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, berwawasan, berkemampuan tinggi dalam ilmu agama dan ilmu pengetahuan, seni, dan teknologi informasi dan komunikasi.
Sosialisasi VMTS Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) dilakukan melalui berbagai sarana dan kesempatan seperti: media digital, media cetak, panduan akademik, brosur, banner/poster, kalender, pemaparan pada rapat kerja, kegiatan pengenalan budaya akademik kampus (PBAK), dan penyiaran radio.
Sosialisasi rutin yang dilakukan oleh dekan bersama ketua prodi beserta jajaran pada awal semester kepada dosen, tenaga kependidikan, dan semua mahasiswa. Sosialisasi untuk kalangan eksternal, dilakukan kepada alumni, safari ke berbagai daerah, baik yang dilaksanakan langsung oleh Institut, Fakultas, maupun lembaga kemahasiswaan yang telah melakukan kegiatan di luar kampus.
Sosialisasi melalui media digital/elektronik terekam dalam website Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) http://kpi.ddipolman.ac.id yang selama ini banyak diakses masyarakat. Pada era digital ini, Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) juga memanfaatkan jejaring sosial untuk mensosialisasikan VMTS dan kegiatan prodi melalui media Youtube, Instagram, Facebook, Tiktok, dan media sosial lainnya. Dengan metode ini pihak yang berkepentingan dan stakeholder dapat memahami VMTS capaian Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI).
Mengawali tahun akademik baru semester ganjil dan genap berjalan, Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) melakukan sosialisasi kepada dosen dan mahasiswa. Orientasi dan penyegaran kepada staf baru, dan rapat koordinasi prodi dan pejabat struktural lainnya mengenai tupoksi yang diemban untuk tetap selaras dengan VMTS program studi. Lebih detailnya lagi, mahasiswa diwajibkan memiliki buku pedoman akademik yang berisi Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran serta tata pamong.
Untuk mengukur tingkat pemahaman Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) oleh seluruh sivitas akademika, dilakukan survey. Kegiatan Survey menggunakan angket google form dan didistribusikan kepada seluruh sivitas akademika, yaitu: mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan, alumni, pejabat struktural maupun mitra.
Berdasarkan hasil survey di atas, ditunjukkan bahwa 67.4% dari responden yang memahami dengan sangat baik visi dan misi Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI). Sedangkan responden yang memahami dengan baik sebesar 28.3%. Dari semua responden, 95.7% mampu menyebutkan dengan fasih dan tepat tentang Visi dan Misi Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) sewaktu ditanya. Hal ini menunjukkan bahwa penanaman nilai-nilai yang terkandung dalam Visi dan Misi Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) tersosialisasikan dengan sangat baik. Semua aktifitas akademik maupun nonakademik tidak pernah lepas dari pengimplementasian Visi dan Misi kepada semua sivitas akademika.
Program studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) memiliki rencana pengembangan yang mencakup jangka panjang, jangka menengah, dan jangka pendek yang diwujudkan dalam milestone Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI). Rencana tersebut memiliki indikator yang berorientasi pada sasaran/capaian program studi di masa yang akan datang terutama dalam hal luaran yang mampu bersaing secara nasional hingga internasional. Langkah atau tahapan menuju capaian tersebut dilakukan dengan konsisten dan juga kolaboratif.
Sasaran penyelenggaraan Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) Institut Agama Islam (IAI) DDI Polewali Mandar adalah untuk mencetak lulusan yang mampu berkontribusi dan bersaing serta dapat mengabdi di masyarakat sesuai dengan bidang keilmuan Komunikasi dan Penyiaran Islam. Sasaran tersebut merupakan penjabaran dari kompetensi lulusan program studi yaitu menjadi Penyiar Profesional dan Enterprenuership. Berdasarkan sasarannya, maka tahapan pelaksanaan sasaran dapat diakumulasikan dengan perkiraan presentasi yaitu:
Pada tahun 2015 Rektor Institut Agama Islam (IAI) DDI Polewali Mandar bersama dengan jajaran telah sepakat untuk Mendirikan Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) yang dinaungi oleh Fakultas dakwah dan komunikasi (FDK). Pendirian Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) resmi ditanda tangani oleh Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia dengan Nomor SK pendirian PS: 361 Tahun 2015, tertanggal 20 Januari 2015. Operasional akademik dimulai pada bulan September 2015. Selang waktu dua tahun Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) berjalan menyelenggarakan Pendidikan.
Tahun 2018 Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) telah menggebrak dan berinovasi dengan berbagai langkah sebagai berikut: 1) Menetapkan Visi Misi Program Studi; 2) Menjalin Kerjasama dengan berbagai Pihak baik Tingkat Daerah, Nasional dan Internasional; 3) Membangun sinergitas dalam Pengembangan Teknologi Informasi & Komunikasi; 4) Menciptakan SDM yang menguasai sistem digital terpadu; 5) Membangun Media Publikasi Karya Ilmiah dalam skop Institusi dan Program Studi; 6) Implementasi sistem akademik yang terintegrasi; 7) Cipta Warta Desa Online dalam Dunia Komunikasi dan Dakwah Islam.
Meningkat di tahun 2022, Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) mempersiapkan Lulusan yang siap bersaing di dunia kerja tingkat nasional dan internasional. Kompetensi yang dimiliki oleh calon lulusan sangat kompleks dalam bidang komunikasi dan penyiaran islam. Output dan outcome lulusan itu diserap oleh berbagai pihak, diantaranya Penyerapan Outcomes pada Pemerintahan Desa, pada Dunia Jurnalistik dan Penyiaran, Kolaborasi Pengembangan Potensi Daerah dalam bidang Komunikasi dan Dakwah Islam, Membentuk Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) bidang Komunikasi dan Jurnalistik, Mendirikan Program Studi Pascasarjana (S2) Ilmu Komunikasi.
Untuk mencapai VMTS di atas, Fakultas Dakwah dan Komunikasi menetapkan strategi pencapain melalui Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam sebagai berikut:
Standar |
1. Mempertahankan keunggulan Fakultas Dakwah dan Komunikasi sebagai Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia bidang Dakwah dan Komunikasi;2. Memaksimalkan penggunaan teknologi dalam mewujudkan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Fakultas Dakwah dan Komunikasi;3. Meningkatkan kerjasama dengan lembaga lain baik pemerintah maupun swasta, dalam maupun luar negeri untuk mewujudkan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Fakultas Dakwah dan Komunikasi;4. Mempertahankan pemahaman sivitas akademika terhadap Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Fakultas Dakwah dan Komunikasi;5. Memaksimalkan pemahaman Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Fakultas Dakwah dan Komunikasi kepada stakeholder eketernal;6. Membina dan membimbing sivitas akademika dalam memaksimalkan penyelenggaraan tridharma perguruan tinggi;7. Meningkatkan sosialisasi tentang Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Fakultas Dakwah dan Komunikasi terhadap stakeholder dan pemegang kepentingan lainnya dan mengevaluasi kebijakan yang kurang tepat;8. Memperkuat ciri khas Fakultas Dakwah dan Komunikasi yang berlandaskan trilogi DDI (Pendidikan, Dakwah, dan Usaha Sosial); pusat pengembangan sumber daya manusia bidang komunikasi;9. Memaksimalkan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Fakultas Dakwah dan Komunikasi untuk menjawab perkembangan iptek dan persaingan dunia kerja10. Memaksimalkan keterlibatan stakeholder eksternal dalam mencapai Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Fakultas Dakwah dan Komunikasi dengan memanfaatkan teknologi;11. Meningkatkan etos kerja sivitas akademika dengan berbagai program untuk memperkuat Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Fakultas Dakwah dan Komunikasi, sehingga ciri khas dan keunggulan menjadi kuat. |
Puncak keemasan tahun 2025 Menjadikan Prodi berstandar Quality Internasional (ISO=9001:2000), Mendirikan Prodi Doktoral (S-3) Ilmu Komunikasi.
Gambaran Pelaksanaan Sasaran Satu Tahap/Tahap Pertama
Sasaran | Tahap I : 2016-2020 | ||||
2016 | 2017 | 2018 | 2019 | 2020 | |
Mengembangkan Ilmu Komunikasi dan Penyiaran Islam yang mampu bersaing secara global dalam mengembangkan visi dan misi KPI | 10% | 25% | 40% | 55% | 75% |
Mewujudkan keunggulan akademik dan profesionalisme bidang Komunikasi dan Penyiaran Islam didasarkan atas akhlakul karimah | 10% | 25% | 40% | 55% | 75% |
Tercapainya Lulusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) yang Kompeten |
|
|
| 75% | 90% |
Menghasilkan penelitian yang akurat yang mendukung pengembangan KPI kedepan | 5 Judul dgn tema bervarisi | 10 Judul dgn tema bervarisi | 15 Judul dgn tema bervarisi | 20 Judul dgn tema bervarisi | 25 Judul dgn tema bervarisi |
Meningkatnya animo mahasiswa untuk memperoleh kesempatan kerja dan berkarya di masyarakat sesuai dengan bidang keahlian | 35% | 45% | 60% | 75% | 85% |
Menjalin kerjasama secara luas dalam pengembangan profesionalisme Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) | 20% | 35% | 50% | 65% | 80% |
Dokumen Pendukung (DP. Statuta, Renop, Renstra)
Indikator Kinerja Utama Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI):
Standar | Target Pencapaian | ||||
2015/2016 | 2016/2017 | 2017/2018 | 2018/2019 | 2019/2020 | |
Mempertahankan keunggulan Fakultas Dakwah dan Komunikasi sebagai Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia bidang Dakwah dan Komunikasi; | 30% | 45% | 55% | 70% | 85% |
Memaksimalkan penggunaan teknologi dalam mewujudkan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Fakultas Dakwah dan Komunikasi; | 25% | 40% | 60% | 75% | 90% |
Meningkatkan kerjasama dengan lembaga lain baik pemerintah maupun swasta, dalam maupun luar negeri untuk mewujudkan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Fakultas Dakwah dan Komunikasi; | 35% | 45% | 55% | 75% | 90% |
Mempertahankan pemahaman sivitas akademika terhadap Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Fakultas Dakwah dan Komunikasi; | 36% | 42% | 56% | 81% | 92% |
Memaksimalkan pemahaman Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Fakultas Dakwah dan Komunikasi kepada stakeholder eketernal; | 38% | 50% | 68% | 79% | 92% |
Membina dan membimbing sivitas akademika dalam memaksimalkan penyelenggaraan tridharma perguruan tinggi; | 34% | 48% | 70% | 84% | 93% |
Meningkatkan sosialisasi tentang Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Fakultas Dakwah dan Komunikasi terhadap stakeholder dan pemegang kepentingan lainnya dan mengevaluasi kebijakan yang kurang tepat; | 28% | 42% | 68% | 82% | 91% |
Memperkuat ciri khas Fakultas Dakwah dan Komunikasi yang berlandaskan trilogi DDI (Pendidikan, Dakwah, dan Usaha Sosial); pusat pengembangan sumber daya manusia bidang komunikasi; | 30% | 45% | 65% | 88% | 93% |
Memaksimalkan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Fakultas Dakwah dan Komunikasi untuk menjawab perkembangan iptek dan persaingan dunia kerja | 35% | 60% | 70% | 80% | 90% |
Memaksimalkan keterlibatan stakeholder eksternal dalam mencapai Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Fakultas Dakwah dan Komunikasi dengan memanfaatkan teknologi; | 30% | 45% | 65% | 80% | 91% |
Meningkatkan etos kerja sivitas akademika dengan berbagai program untuk memperkuat Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Fakultas Dakwah dan Komunikasi, sehingga ciri khas dan keunggulan menjadi kuat. | 25% | 40% | 65% | 82% | 92% |
Indikator kinerja tambahan yang menjadi turunan dari indikator kinerja utama. Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) memiliki indikator kinerja tambahan yaitu:
Indikator Kinerja Tambahan | Target Pencapaian | ||||
2015/2016 | 2016/2017 | 2017/2018 | 2018/2019 | 2019/2020 | |
Mendampingi UMKM dalam produksi barang dan pemasaran hasil usaha berbasis IT 2018 melalui program Sulbar Kreatif Forum (SKF) yang melibatkan kurang lebih seratus UMKM; | 15% | 35% | 70% | 85% | 94% |
Membangun sinergitas khususnya dengan Kementerian Agama dalam pembinaan penyuluh agama melalui pengembangan teknologi informasi dan komunikasi tahun 2018; | 20% | 38% | 75% | 80% | 90% |
Menciptakan sumber daya manusia yang terampil dalam merancang dan mengelola event organizer di tingkat daerah/lokal, nasional, dan internasional seperti seminar nasional, seminar internasional, KPI Peduli; | 25% | 45% | 75% | 85% | 95% |
Mengembangkan kompetensi dosen dan mahasiswa dalam sertifikasi profesi. | 10% | 15% | 20% | 25% | 30% |
Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) yang terdiri dari 12 indikator kinerja utama secara bertahap telah tercapai. Capaian VMTS ini ditunjukkan oleh progres peningkatan yang signifikan. Berdasarkan evaluasi capaian VMTS dari tahun 2015 sampai dengan 2019, program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) sudah berhasil:
No | Indikator kinerja utama | Indikator kinerja tambahan | Target 2019/2020 | Pencapaian | Ket. |
1 | Mempertahankan keunggulan Fakultas Dakwah dan Komunikasi sebagai Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia bidang Dakwah dan Komunikasi; | Mendampingi UMKM dalam produksi barang dan pemasaran hasil usaha berbasis IT 2018 melalui program Sulbar Kreatif Forum (SKF) yang melibatkan kurang lebih seratus UMKM; | 75% | 85% | Terpenuhi |
2 | Memaksimalkan penggunaan teknologi dalam mewujudkan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Fakultas Dakwah dan Komunikasi; | Membangun sinergitas khususnya dengan Kementerian Agama dalam pembinaan penyuluh agama melalui pengembangan teknologi informasi dan komunikasi tahun 2018; | 80 | 90% | Terpenuhi |
3 | Meningkatkan kerjasama dengan lembaga lain baik pemerintah maupun swasta, dalam maupun luar negeri untuk mewujudkan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Fakultas Dakwah dan Komunikasi; | Menciptakan sumber daya manusia yang terampil dalam merancang dan mengelola event organizer di tingkat daerah/lokal, nasional, dan internasional seperti seminar nasional, seminar internasional, KPI Peduli; | 80 | 90% | Terpenuhi |
4 | Mempertahankan pemahaman sivitas akademika terhadap Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Fakultas Dakwah dan Komunikasi; | Mengembangkan kompetensi dosen dan mahasiswa dalam sertifikasi profesi. | 85% | 92% | Terpenuhi |
5 | Memaksimalkan pemahaman Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Fakultas Dakwah dan Komunikasi kepada stakeholder eketernal; |
| 85% | 92% | Terpenuhi |
6 | Membina dan membimbing sivitas akademika dalam memaksimalkan penyelenggaraan tridharma perguruan tinggi; |
| 85% | 93% | Terpenuhi |
7 | Meningkatkan sosialisasi tentang Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Fakultas Dakwah dan Komunikasi terhadap stakeholder dan pemegang kepentingan lainnya dan mengevaluasi kebijakan yang kurang tepat; |
| 80% | 91% | Terpenuhi |
8 | Memperkuat ciri khas Fakultas Dakwah dan Komunikasi yang berlandaskan trilogi DDI (Pendidikan, Dakwah, dan Usaha Sosial); pusat pengembangan sumber daya manusia bidang komunikasi; |
| 85% | 93% | Terpenuhi |
9 | Memaksimalkan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Fakultas Dakwah dan Komunikasi untuk menjawab perkembangan iptek dan persaingan dunia kerja |
|
| 90% | Terpenuhi |
10 | Memaksimalkan keterlibatan stakeholder eksternal dalam mencapai Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Fakultas Dakwah dan Komunikasi dengan memanfaatkan teknologi; |
| 80% | 91% | Terpenuhi |
11 | Meningkatkan etos kerja sivitas akademika dengan berbagai program untuk memperkuat Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Fakultas Dakwah dan Komunikasi, sehingga ciri khas dan keunggulan menjadi kuat. |
| 80% | 92 | Terpenuhi |
Analisis Faktor Keberhasilan Capaian Kinerja Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) yaitu:
a. Faktor Produktivitas
Berdasarkan hasil analisis capaian kinerja tahap pertama (2016-2020) Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) pada aspek produktivitas, program studi telah cukup mampu konsisten dalam hal penyelenggaraan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Hal tersebut dapat dilihat dalam penjabaran indikator kinerja utama melalui sasarannya. Misalnya dalam hal pengembangan Ilmu Komunikasi dan Penyiaran Islam yang mampu bersaing secara global dalam mengembangkan visi dan misi program studi, tahun 2016 terindikasi 30% kemampuan tersebut. Tahun 2017 meningkat dengan 45 %. Tahun 2018 meningkat 55%. Tahun 2019 meningkat 70%. Tahun 2020 meningkat 85%. Persentasi tersebut mengindikasikan adanya perubahan kinerja yang setiap tahunnya meningkat berdasarkan aspek produktivitas program studi.
Lebih lanjut, pada penelitian dan pengabdian kepada masyarakat tahap pertama, program studi juga telah mampu mengmbangkan dan menghasilkan penelitian yang akurat untuk mendukung pengembangan program studi di masa yang akan datang. Tahun 2016 dihasilkan 5 penelitian yang berorientasi pada pengabdian kepada masyarakat dengan tema yang variatif. Tahun 2017 meningkat dengan jumlah 10 penelitian dengan tema yang bervariatif. Tahun 2018 meningkat dengan jumlah 15 penelitian. Tahun 2019 dengan jumlah 20 penelitian, dan tahun 2020 juga meningkat dengan 25 penelitian yang orientasinya tetap pada pengabdian kepada masyarakat.
Indikator kinerja utama dengan sasaran strategis terjalinnya kerja sama dengan berbagai pihak di tingkat daerah/lokal, nasional, dan internasional juga telah produktif. Hal tersebut dibuktikan dengan data yang digambarkan setiap tahunnya dalam bentuk persentase. Tahun 2016 program studi bekerja sama dengan beberapa lembaga lokal dan nasional dalam mendukung keberadaan program studi di tengah-tengah masyarakat. Jumlah kerja sama dengan beberapa lembaga tersebut secara persentase sebanyak 35%. Tahun 2017 meningkat 45% dengan adanya aliansi untuk pelaksanaan seminar nasional. Tahun 2018 meningkat 55% dengan adanya kegiatan penetapan VMTS program studi seminar nasional dan internasional. Tahun 2019 meningkat 75% dengan akselerasi dan sinergi terhadap pemerintah desa, pemerintah kabupaten, pemerintah provinsi, dan pemerintah pusat untuk desa online. Bahkan pelibatan kerja sama dengan lembaga Internasional untuk perubahan data desa yang ada di Indonesia di dunia internasional dalam angka. Tahun 2020 masa transisi dari pertengahan tahun 2019 menuju awal tahun 2020 semakin meningkat dengan persentase 90%. Hal tersebut diperkuat dengan penyerapan awal outcomes pada pemerintah desa oleh mahasiswa yang melakukan KKN terpadu dan PPL/Magang.
Pembangunan sinergitas dalam pengembangan teknologi informasi dan komunikasi dan mengimplementasikan sistem akademik yang terintegritas juga telah produktif. Tahun 2016 program studi dalam hal mewujudkan keunggulan akademik dan profesionalisme bidang Komunikasi dan Penyiaran Islam didasarkan atas akhlakul karimah sebagai penjabaran dari indikator kinerja utama tersebut, terdapat 10% tahap awal produktivitasnya. Hal tersebut dikarenakan program studi masih baru. Tahun 2017 telah ada peningkatan sebanyak 25% dibuktikan dengan kemampuan mahasiswa bekerja sama dengan dosen dan lembaga lain untuk mewujudkan seminar nasional dan kegiatan HMJ program studi. Tahun 2018 meningkat 40% yang ditandai dengan hasil PPL tematik mahasiswa di desa dan di lembaga perkantoran lainnya. Tahun 2019 meningkat 55% dengan sinerginya program studi dan pemerintah desa, pemerintah kabupaten, pemerintah provinsi, dan pemerintah pusat dalam cipta desa online. Tahun 2020 meningkat 75% yang ditandai dengan rampungnya beberapa website desa yang dikerjakan oleh mahasiswa Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) dibantu oleh dosen dan tenaga ahli dari hasil kerja sama program studi.
Sasaran dalam penciptaan sumber daya manusia yang menguasai sistem digital terpadu dan penamatan mahasiswa sebanyak 98 orang sebagai Alumni yang bergelar Sarjana Sosial (S.Sos.) terwujud setelah 4 tahun program studi berjalan. Tahun 2019 terciptanya SDM yang kompeten sebanyak 75% dan tahun 2020 sebanyak 90% yang ditandai dengan diwisudanya 98 orang sarjana sosial sebagai alumni program studi. Hal tersebut ditandai dengan adanya tracer study meningkatnya pengguna alumni program studi di masyarakat terutama dalam bidang dakwah (penyuluh) dan bidang teknologi informasi dan komunikasi (sistem desa online).
Adanya permintaan pengguna alumni menunjang peningkatan animo mahasiswa untuk memperoleh kesempatan kerja dan berkarya di masyarakat sesuai dengan bidang keahlian. Peningkatan animo mahasiswa pada tahun 2016 sebanyak 35%. Tahun 2017 meningkat sebanyak 45%. Tahun 2018 meningkat sebanyak 60%. Tahun 2019 meningkat sebanyak 75%. Tahun 2020 juga meningkat sebanyak 85%. Peningkatan animo mahasiswa ditandai dengan adanya daya jual program studi di mata masyarakat. Hal tersebut dibuktikan dengan alumni yang telah bekerja bahkan sebelum mereka jadi alumni telah bekerja di bidang dakwah dan komunikasi.
b. Faktor Kualitas Layanan
Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) dalam hal kualitas layanan untuk keberhasilan mencapai sasaran dalam hal penyelenggaraan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dan Menjalin kerja sama dengan berbagai pihak di tingkat daerah/lokal, nasional, dan internasional telah sangat baik. Hal tersebut ditandai dengan pelayanan kepada mahasiswa (dalam hal pembelajaran) dilakukan secara luring (tatap muka langsung) dan juga secara daring (online) dengan menggunakan aplikasi berbasis goggle suite yang merupakan hasil kerja sama dengan GEG dan blended learning Indonesia. Penelitian dan pengabdian kepada masyarakat juga semua dikemas berbasis digital. Pelayanan kepada sampel yang diteliti oleh dosen dan mahasiswa menggunakan layanan google form untuk mengisi sebaran angket dengan cepat serta wawancara via whatsapp atau google duo.
Pembangunan sinergitas dalam pengembangan teknologi informasi dan komunikasi juga dilakukan dengan sangat baik. Website desa yang dibuat oleh mahasiswa, dosen, dan tenaga ahli telah menjadi bukti awal keseriusan perhatian program studi terhadap desa dan pemerintah. Terwujudnya program tersebut tahap demi tahap disebabkan oleh implementasi sistem akademik yang terintegritas di program studi. Terbiasanya mahasiswa dengan teknologi digital membangun pembelajaran pada diri mahasiswa secara tidak langsung. Mahasiswa secara sadar sebagai sasaran pengembangan sumber daya manusia dan human center membekali pengetahuannya tentang ilmu dakwah dan komunikasi, sehingga tercipta sumber daya manusia yang menguasai sistem digital terpadu.
c. Faktor Responsivitas
Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) telah sangat responsif dalam hal menggali kebutuhan masyarakat. Adanya program studi dengan VMTS yang berlandaskan kebutuhan masyarakat masa kini dan yang akan datang menjadi tolok ukur keberadaannya. Penggalian kebutuhan masyarakat dikemas dalam program akselerasi dan sinergitas terhadap kebutuhan masyarakat di desa. Melalui penelitian dan pengabdian kepada masyarakat misalnya dalam mengawal usaha menengah kreatif masyarakat, program studi menyediakan media atau sarana mereka dalam berbagai informasi dan menciptakan produk yang dapat memperkuat ekonomi kerakyatan. Hal ini sesuai dengan sasaran utama yaitu menciptakan SDM dengan enterpreneurship. Program SKF (Sulbar Kreatif Forum) yang diorganisir oleh mahasiswa Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) memberikan peluang kepada pengusaha UMKM untuk memaksimalkan potensi mereka dalam hal pemasaran melalui aplikasi doita (berbasis daring digital), desain produk, hingga menciptakan produk baru yang berdaya jual tinggi. Selain itu, program studi juga sangat terbuka terhadap setiap aspirasi, masukan saran, dan kritikan dari masyarakat.
d. Faktor Responsibilitas
Faktor resposibilitas terhadap kinerja program studi telah baik dan mampu menyelesaikan setiap program dengan usaha yang maksimal. Efektivitas capaian program merupakan indikator utama dalam menilai faktor kinerja program studi. Capaian program kerja jangka pendek dan menegah telah dilakukan dengan baik. Terselenggaranya kegiatan seminar nasional dan internasional, workshop, kegiatan sosial, kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, dan kegiatan lain menjadi poin penting untuk keberhasilan capaian kinerja program studi walaupun masih ada beberapa program yang dalam tahap penyelesaian terutama dalam hal program jangka panjang. Program-program yang dirancang oleh program studi juga telah sinergi dengan peraturan pemerintah dan lembaga lainnya.
e. Faktor Akuntabilitas
Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) memberikan laporan dalam waktu satu kali satu tahun. Laporan tersebut menunjukkan kinerja program studi yang secara transparan dalam hal melaksanakan kegiatan serta penggunaan anggaran. Hal tersebut dibuktikan dengan unggahan di website program studi. Setiap kegiatan dimuat dalam website program studi dengan kemasan features. Transparansi dan akuntabilitas program studi menjadi ciri yang konsisten hingga saat ini dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Penyimpanan data penting program studi juga telah berbasis digital dengan penyimpanan clouds.
Faktor pendukung keberhasilan capaian VMTS adalah:
a. Faktor Personal
Faktor personal pendukung keberhasilan VMTS Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) adalah kualitas dan konsistensi serta komitmen sumber daya manusia. Hal tersebut dibuktikan dengan kemampuan sumber daya manusia program studi dalam melaksanakan dan menyelesaikan tugas pokok dan fungsinya dalam pencapaian target program. Dedikasi yang tinggi terjewantahkan melalui sikap malaqbi’, konsisten dan komitmen sehingga pelaksanaan tugas berjalan dengan optimal.
b. Faktor Kepemimpinan
Faktor kepemimpinan di Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) juga menjadi faktor pendukung keberhasilan VMTS. Segenap unsur pimpinan dimulai Rektor hingga ketua prodi selalu memberikan motivasi, arahan dan bimbingan pada setiap kesempatan untuk mengoptimalkan kinerja. Pimpinan dalam hal mengambil keputusan sangat bersifat demokratis. Hal tersebut ditandai dengan pelibatan dosen dan tenaga kependidikan secara musyawarah untuk mendapatkan keputusan yang paling bijaksana.
c. Faktor Tim
Faktor tim juga menjadi pendukung keberhasilan VMTS program studi. Tim merupakan penggerak yang secara kolaboratif dan koordinatif menyelesaikan tugas dengan optimal. Program yang diusung dan dilaksanakan oleh program studi tidak dapat berhasil dengan optimal tanpa adanya tim yang dapat bekerja secara konsisten dan penuh dengan komitmen. Tim dalam Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) antara pimpinan dengan bawahan tentu saling berkaitan. Pimpinan atau sekurang-kurangnya Ketua Program Studi menyediakan fasilitas kepada bawahan untuk menunjang kinerja yang optimal.
d. Faktor Sistem
Adanya sistem kerja atau tata tertib dan fasilitas yang diberikan kepada bawahan dalam bekerja telah meningkatkan kedisiplinan dan mengoptimalkan kinerja. Perlengkapan dan peralatan disediakan seperti laptop atau personal komputer di setiap bidang atau unit kerja. Adanya fasilitas internet yang merupakan hasil kerja sama antara institut dengan telkom Indonesia cabang Polewali Mandar serta kelengkapan sarana yang lainnya telah menunjang optimalnya kinerja program studi.
e. Faktor Kontekstual
Terciptanya keadaan sekitar program studi yang cukup kondusif juga merupakan faktor penunjang keberhasilan VMTS dan juga adanya dukungan dari masyarakat dari luar untuk mendukung pengembangan SDM di program studi. Program studi yang mampu membaca konteks yang ada di sekitarnya memberikan kesempatan bagi program studi secara fleksibel meningkatkan daya tariknya di tengah-tengah masyarakat, terutama dalam penciptaan SDM.
Faktor Penghambat Keberhasilan VMTS:
a. Faktor Eksternal
Faktor eksternal yang menjadi penghambat keberhasilan VMTS ada pada bidang ekonomi. Ekonomi masyarakat umunya di Provinsi Sulawesi Barat tidak menentu dan relatif rendah. Beberapa masyarakat yang menyatakan bahwa mereka sangat ingin mengkuliahkan anaknya tetapi biaya mereka tidak cukup. Bahkan untuk makan sehari-hari itu kadangkala sangat susah. Faktor eksternal lainnya adalah kurangnya alokasi bantuan dari pemerintah.
b. Faktor Internal
Faktor internal penghambat keberhasilan VMTS adalah Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) selama lima tahun terakhir hanya mampu menamatkan 98 mahasiswa dari 162 Mahasiswa angkatan 2015. Itu artinya masih tersisa 64 orang mahasiswa angkatan tersebut atau sekitar 39.51% yang belum menyelesaikan studinya.
Berdasarkan evaluasi diri tentang Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) di atas sejak tahun 2015 sampai dengan tahun 2019, program studi secara ringkas telah melakukan hal-hal sebagai berikut:
- Program yang telah dilaksanakan di bidang penyelenggaraan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang meliputi: 1) Menjalin kerja sama dengan berbagai pihak di tingkat daerah/lokal, nasional, dan internasional; 2) Membangun sinergitas dalam pengembangan teknologi informasi dan komunikasi; 3) Mengimplementasikan sistem akademik yang terintegritas; 4) Menciptakan sumber daya manusia yang menguasai sistem digital terpadu; 5) Menjadi pelaksana seminar nasional dan internasional; 6) Menamatkan Mahasiswa sebanyak 98 orang sebagai Alumni yang bergelar Sarjana Sosial (S.Sos.).
- Program yang belum berhasil dilaksanakan meliputi: 1) Membentuk lembaga sertifikasi profesi (LSP) bidang komunikasi dan jurnalistik; 2) Mendirikan program studi pascasarjana (S2) ilmu komunikasi; 3) Menjadikan program studi standar berkualitas internasional (ISO=9001:2000); 4) Mendirikan program studi doktoral (S3) ilmu komunikasi.
- Masalah utama yang menjadi penghambat pelaksanaan program di bidang Ekonomi masyarakat umunya di Provinsi Sulawesi Barat tidak menentu dan relatif rendah. Beberapa masyarakat yang menyatakan bahwa mereka sangat ingin mengkuliahkan anaknya tetapi biaya mereka tidak cukup. Bahkan untuk makan sehari-hari itu kadangkala sangat susah. Selain itu, masalah internal Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) selama lima tahun terakhir adalah Mahasiswa angkatan 2015 tahun akademik 2015/2016 berjumlah 162 orang, hanya 98 orang yang mampu menyelesaikan pendidikannya. Itu artinya masih tersisa 64 orang mahasiswa angkatan tersebut atau sekitar 39.51% yang belum menyelesaikan studinya.
- Rencana perbaikan dan pengembangan yang dilakukan di bidang internal dan eksternal yaitu: 1) Melanjutkan program golden tiket melalui kebijakan Yayasan dan Rektor Institut Agama Islam (IAI) DDI Polewali Mandar, yang memberikan keringanan kepada mahasiswa bahwa SPP yang dibayar hanya 50%; 2) Mendata Mahasiswa baru yang memiliki Kartu Indonesia Pintar (KIP) kemudian diajukan kepada Kementerian Ristekdikti untuk mendapat beasiswa; 3) Memotivasi semua mahasiswa angkatan 2015 yang tertunda penyelesaian studinya untuk segera menyelesaikan studinya paling lambat tahun akademik 2020/2021.
Institut Agama Islam (IAI) DDI Polewali Mandar mengembangkan sumber daya manusia demi terciptanya dan tersedianya masyarakat yang cerdas secara pengetahuan dan teknologi dan cerdas secara spritual yang berorientasi pada kapasitas sumber daya nasional hingga internasional. Institut Agama Islam (IAI) DDI Polewali Mandar sebagai salah satu Pendidikan Tinggi swasta di Sulawesi Barat dan di Indonesia berperan sebagai lembaga pelaksana pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, yang disebut dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi (PP No.60 tahun 1999). Institut Agama Islam (IAI) DDI Polewali Mandar sebagai lembaga pendidikan dan pengajaran, berfungsi menyiapkan lulusan yang terdidik, memiliki kemampuan akademik dan kemampuan profesional.
Keberadaan Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) yang memiliki Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) merupakan turunan dari Institut Agama Islam (IAI) DDI Polewali Mandar, dijabarkan memiliki peran yang sama dalam hal membina dan mengembangkan sumber daya manusia yang ada di Indonesia. Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) dibentuk berdasarkan kebutuhan pemenuhan sumber daya manusia yang cakap serta terampil dalam bidang komunikasi dan penyiaran islam.
Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam sebagai unit pengelola program studi memiliki karakter khusus yang menjadi jati diri prodi tersebut. Terbatasnya ketersediaan sumber daya manusia Indonesia dalam hal penguasaan bidang komunikasi dan penyiaran islam yang cakap serta terampil dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi berbasis ke-Islam-an menjadi jawaban yang sangat strategis. Jawaban strategis tersebut menjadi daya jual bagi program studi diterima dan diminati oleh masyarakat dalam hal menjawab permasalahan yang ada di tingkat lokal (desa, kecamatan, kabupaten, provinsi), nasional, dan bahkan internasional.
Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) memiliki kondisi secara makro dan mikro. Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) yang berpengaruh secara makro dipengaruhi oleh aspek politik, ekonomi, kebijakan, sosial, budaya, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi; sedangkan secara mikro dipengaruhi oleh kondisi aspek pesaing, pengguna lulusan, sumber calon mahasiswa, sumber calon dosen, sumber tenaga kependidikan, e-learning, pendidikan jarak jauh, Open Course Ware, kebutuhan dunia usaha/industri dan masyarakat, mitra, dan aliansi.
A.1. Lingkungan Makro
a. Aspek Politik
Aspek politik merupakan dinamika politik yang terjadi di masyarakat, dapat dilihat dari berbagai data dari berbagai lembaga: Kemeterian, KPK, Kemendagri, MA, KPU, Bawaslu, dan lembaga lainnya. Tata kelola pemerintahan Indonesia khususnya Provinsi Sulawesi Barat berubah signifikan melalui penetapan UU No. 22 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah. Kualitas demokrasi di Indonesia diukur melalui Indeks Demokrasi Indonesia (IDI). Menurut skala nasional nilai IDI tahun 2017 sebesar 72,11, sedikit lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya yang bernilai 70,09. Nilai tersebut menunjukkan kualitas demokrasi Indonesia termasuk dalam kategori sedang.
Untuk IDI Sulawesi Barat tahun 2019 sebesar 77,42 dari skala 0 sampai 100. Angka ini naik 5,96 poin dibandingkan dengan IDI Sulawesi Barat 2018 sebesar 71,46. Hal ini menunjukkan walaupun IDI di Provinsi Sulawesi Barat masih pada kategori “sedang”, namun telah menunjukkan tren yang positif bahwa tingkat perkembangan demokrasi di Sulawesi Barat semakin baik.
Capaian IDI dari 2009 hingga 2019 mengalami fluktuasi. Pada awal mula IDI dihitung tahun 2009, IDI Sulawesi Barat sebesar 67,99. Tahun 2010 turun menjadi 67,57, kembali turun pada 2011 menjadi 66,36, lalu kembali turun pada 2012 menjadi 63,65, kemudian tahun 2013 sedikit mengalami peningkatan menjadi 64,02, lalu tahun 2014 naik cukup signifikan menjadi sebesar 76,69, kemudian kembali turun pada tahun 2015 menjadi 68,25, dan pada tahun 2016 IDI Sulawesi Barat kembali meningkat menjadi 72,37. Pada tahun 2017, IDI Sulawesi Barat turun menjadi 67,74, namun kembali mengalami kenaikan pada tahun 2018 sebesar 71,46. Pada tahun 2019, IDI Sulawesi Barat kembali mengalami peningkatan menjadi sebesar 77,42.
Fluktuasi angka IDI adalah cermin dinamika demokrasi Indonesia. IDI sebagai alat ukur perkembangan demokrasi yang khas di Indonesia, memang dirancang untuk sensitif terhadap naik turunnya kondisi demokrasi, karena IDI disusun secara cermat berdasarkan evidence based (fakta) sehingga potret yang dihasilkan merupakan refleksi realitas yang terjadi.
Dari grafik 1 di atas, dapat dilihat bahwa IDI dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan. Hal ini memotivasi untuk pengelolaan dan pengembangan Fakultas Dakwah dan Komunikasi semakin terbuka, dan akuntabel untuk menciptakan tata kelola fakultas yang efektif dan efesien. Pengelolaan dan pengembangan tersebut meliputi Pengembangan sumber daya manusia (mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan) demi mecapai tujuan tridharma pergururan tinggi.
Berdasarkan hasil tracer study Alumni yang dilaksanakan pada tanggal 02 Januari 2020 sampai dengan tanggal 29 Februari 2020, diketahui bahwa sampai dengan bulan Februari tahun 2020 terdapat 6 alumni menjadi relawan demokrasi (Relasi) pemilu 2019 Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Polewali Mandar. Selain tingkat lokal dan nasional, ada 2 alumni yang aktif menjadi narasumber di bidang politik, yaitu Yunita dan Ahmad Dalil selama tahun 2018 sampai dengan 2019 telah terjadi satu kali kegiatan Goes to Campus yang dikemas dalam bentuk kegiatan Musik dan Tolkshow dengan topik “Peranan kampus dalam mengawal pemilu serentak 2019” yang dilaksanakan pada tanggal 6 oktober 2018 sabtu malam bertempat di Alun-alun polewali mandar (dapat dilihat pada laman https://kpu.polmankab.go.id). Kegiatan ini menghadirkan pembicara sebanyak 3 orang yaitu Ketua KPU Polewali Mandar H. M. Danial; Akademisi Universitas Al Asyariah Mandar yang juga Direktur Institut Risearh dan Demokrasi (IRD) Munawir Arifin; dan Ketua Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Institut Agama Islam (IAI) DDI Polewali Mandar. Sehubungan dengan data ini, Program Studi ini akan lebih berperan dan berkontribusi lagi di aspek politik dengan menyediakan mata kuliah berupa hukum dan etika media komunikasi, komunikasi pribadi dan kelompok, dan keprotokoleran, mengikutsertakan mahasiswa untuk mengahadiri kegiatan seminar/sosialisasi/bentuk lainnya dalam setiap tahun minimal satu kali.
b. Aspek Ekonomi
Aspek ekonomi menjadi salah satu faktor yang berpengaruh di dalam merumuskan strategi Fakultas Dakwah dan Komunikasi. Aspek ekonomi mencakup faktor pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan sumber pertumbuhan ekonomi Sulawesi Barat tahun 2019, sumber pertumbuhan tertinggi berasal dari lapangan usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 1,80 persen; diikuti Informasi dan Komunikasi sebesar 0,60 persen; Industri Pengolahan sebesar 0,55 persen; dan Konstruksi sebesar 0,53 persen. Sementara pertumbuhan ekonomi Sulawesi Barat dari lapangan usaha lainnya sebesar 2,18 persen.
Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) pada tahun 2019 sebesar 4,67 persen, berada di bawah pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,02 persen. Untuk posisi ini, pertumbuhan ekonomi Sulawesi Barat berada pada urutan ke-25 dari 34 provinsi di Indonesia. Rendahnya ekonomi Sulawesi Barat memotivasi semua stakeholder untuk melakukan pendampingan bersama dengan dunia kampus khususnya Fakultas Dakwah dan Komunikasi.
Perekonomian Sulawesi Barat tahun 2019 masih didominasi oleh lapangan usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 41,37 persen; diikuti oleh Perdagangan Besar-Eceran, Reparasi Mobil-Sepeda Motor sebesar 10,21 persen; Industri Pengolahan sebesar 9,73 persen; dan Konstruksi sebesar 8,29 persen.
Keterlibatan Fakultas Dakwah dan Komunikasi dalam menangani persoalan mendasar kegiatan ekonomi di Sulawesi Barat, antara lain: Menugaskan Dosen bersama mahasiswa untuk Melatih dan membina pengelola UMKM dalam menciptakan pasar online. UMKM tersebut bergerak pada berbagai macam usaha. Kegiatan Pembinaan UMKM ini bekerjasama dengan Sulbar Kreatif Forum (SKF), Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Polewali Mandar.
Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) mengembangkan aplikasi yang dapat digunakan dalam hal transaksi elektronik. Aplikasi tersebut diberi nama “DDI on Internet Accounting (Doita).” Aplikasi Doita merupakan aplikasi yang dapat digunakan oleh masyarakat kampus dan masyarakat luas untuk berniaga. Fitur yang disediakan setara dengan fitur aplikasi yang telah ada di playstore. Doita menyediakan fitur transaksi seperti, penjualan pulsa, token listrik, fast food, layanan pembayaran BPJS, dan fitur lainnya yang dapat mengangkat perekonomian daerah dengan usaha digital. Mahasiswa Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) telah menggunakan aplikasi tersebut untuk top up minimal top up pulsa dan token listrik. Aplikasi pintar ini (t-money/e-money) menjadi salah satu penunjang untuk pendapatan tambahan kampus dan bekerja sama dengan Bank Sulselbar.
Berdasarkan hasil tracer study alumni yang dilaksanakan pada tanggal 02 Januari 2020 sampai dengan 29 Februari 2020, diperoleh informasi bahwa sampai dengan bulan Februari 2020 terdapat 15 Alumni yang menjadi pelaku ekonomi di desa yaitu 8 orang dalam bidang pemasaran dan 7 orang menjadi bendahara dibidang perbankkan. Selama tahun 2017 sampai dengan 2019 telah terjadi 3 kali Pelatihan Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (Bumdesa) yang dilaksanakan setiap akhir bulan Desember tahun berjalan bertempat di Kantor Desa. Pelatihan tersebut menghadirkan pembicara sebanyak 3 orang yaitu Pendamping Desa, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Polewali Mandar, Akademisi Ketua Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Institut Agama Islam (IAI) DDI Polewali Mandar. Sehubungan dengan data diatas, Program Studi akan lebih berperan dan berkontribusi lagi di aspek ekonomi dengan menyediakan mata kuliah Kewirausahaan 1, Kewirausahaan 2 (Event Organizer), dan Teknik Promosi dan Pemasaran.
c. Aspek Kebijakan
Aspek kebijakan berdasarkan keberadaan Fakultas Dakwah dan Komunikasi yang menaungi Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) tentunya saling memberikan ruang yang serasi. Dari Regulasi Peraturan Menteri Desa No. 19 Tahun 2017 dalam hal pemenuhan kebutuhan informasi dan Komunikasi Desa di Tingkat Pedesaan, Fakultas Dakwah dan Komunikasi menjawab persoalan dan tantangan tersebut dengan dikeluarkannya kebijakan dari kampus yaitu program “Golden Tiket.” Program Golden Tiket yang khusus diberlakukan di Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) merupakan program kampus yang sinergi dengan kebijakan yang ada di desa bahkan menjawab kebijakan kementerian desa (skala nasional).
Aparat desa yang belum mencapai sarjana, semua diberi kesempatan untuk studi lanjut dalam meningkatkan kualifikasi mereka (disarjanakan). Aparat desa melanjutkan kuliah dengan Program Golden Tiket bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Polewali Mandar. Aparat desa tersebut diberikan bekal yang berkaitan dengan dakwah, teknologi informasi dan komunikasi. Kebijakan tersebut mendukung kerja sama yang produktif untuk mengembangkan dan menciptakan sumber daya manusia di desa.
Kebijakan lain juga menjawab permasalahan yang ada di Kementerian Agama bahwa penyuluh agama islam minimal sarjana (S1). Keberadaan Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) dalam kondisi seperti itu hadir dengan solusi yang tepat.
Di tingkat nasional dalam hal pemerintah pusat, keberadaan Fakultas Dakwah dan Komunikasi dengan Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) secara simultan telah menjawab kebijakan tentang program desa online. Golden Tiket menjadi opsi yang relevan dengan kondisi yang ada. Pemenuhan soft skill bagi mahasiswa Golden Tiket diperkuat hasil kerja sama dengan beberapa lembaga/organisasi yang kompeten di bidang teknologi informasi dan komunikasi, seperti Relawan TIK Pusat dan terbentuknya Relawan TIK Polewali Mandar. Keberadaan RTIK tersebut memberikan peluang plus untuk pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas dalam hal sistem informasi, pembuatan website desa, serta pengembangan potensi desa yang dapat dikenal di seluruh Indonesia bahkan Internasional.
Tingkat internasional, data yang dihasilkan oleh mahasiswa golden tiket khususnya data potensi desa menjadi data yang valid serta terbaru untuk peningkatan ketahanan pangan dari sektor lokal, nasional, dan untuk internasional (ekspor). Perubahan yang signifikan terhadap data yang ada di desa tentu saja mempengaruhi status negara Indonesia di mata internasional (dunia) dikarenakan Indonesia merupakan salah satu jalur rempah di Asia. Status negara berkembang dapat saja mendapat kenaikan status menuju negara maju dengan ketahanan pangan dan kecakapan penguasaan sistem informasi dan komunikasi.
Sehubungan dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2014 Tentang Kerja Sama Perguruan Tinggi, Indonesia memberikan kesempatan kepada Perguruan Tinggi untuk bekerjasama dengan lembaga pendidikan internasional. Sampai dengan tahun 2019, dari 98 alumni ada 24 alumni yang mau melanjutkan studi Magister ke Perguruan Tinggi dalam Negeri maupun Luar negeri. Para alumni tersebut sekarang menjadi Asisten Dosen di Pogram Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Institut Agama Islam (IAI) DDI Polewali Mandar dan STIMIK Hasan Sulur Wonomulyo dan banyak memiliki jejaring untuk pengembangan program studi. Oleh karena itu, program studi akan memberikan kebijakan kepada alumni untuk segera melakukan kerjasama di bidang pendidikan. Selain ini, Aspek lain dapat juga dijadikan bahan pertimbangan dalam pengembangan program studi kedepannya.
d. Aspek Sosial
Provinsi Sulawesi Barat memiliki penduduk yang sangat beragam dengan ciri khas dan budaya masing-masing. Hal ini memicu keberagaman kehidupan sosial dan budaya masyarakat.
Grafik di atas menunjukkan bahwa persentase penduduk miskin dari tahun 2011 sampai dengan 2016 mengalami penurunan. Hal ini mengindikasikan perkembangan status sosial masyarakat cenderung meningkat. Peningkatan status sosial ini didukung oleh program pemerintah yang dibantu oleh lembaga pendidikan. Salah satu lembaga pendidikan yang terlibat langsung membantu pemerintah dalam mengurangi tingkat kemiskinan adalah Fakultas Dakwah dan Komunikasi Institut Agama Islam (IAI) DDI Polewali Mandar.
Aspek sosial yang diimplementasikan oleh Fakultas Dakwah dan Komunikasi, antara lain: 1) Sosialisasi sistem informasi desa dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan di desa; 2) Penyiaran Syariat Islam melalui Pusat Dakwah di Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam, dengan menugaskan dosen bersama mahasiswa untuk mengisi jadwal dakwah di Masjid-Masjid di sekitar tempat domisili mahasiswa; 3) Membantu masyarakat yang mengalami kesulitan/terdampak bencana melalui lembaga ekrternal kampus yaitu KPI Peduli; 4) Mahasiswa dan Dosen menjadi penggerak usaha sosial baik usaha kecil di lingkungan keluarga maupun secara kelompok masyarakat; 5) Menjadi wadah konsultasi konflik sosial yang ada di masyarakat, di mana mahasiswa bersama dosen mengayomi semua kalangan.
Berdasarkan hasil tracer study yang dilaksanakan pada tanggal 02 Januari 2020 sampai dengan 29 Februari 2020, diketahui bahwa 58 alumni dan mahasiswa serta dosen aktif di 4 organisasi sosial, yaitu KPI Peduli, Askopis, Relawan TIK Indonesia dan IMIKI. Bahkan ada 5 alumni dan mahasiswa serta dosen yang aktif kerjasama dengan organisasi sosial tingkat internasional yaitu Smile Train. Berbagai kegiatan sosial telah dilaksanakan oleh Program Studi diantaranya Donor Darah bertempat di Kampus Institut Agama Islam (IAI) DDI Polewali Mandar pada tahun 2018 dan operasi bibir sumbing bertempat di Rumah Sakit Bakti Kasih Polewali pada tahun 2019. Sehubungan dengan itu maka Program Studi pada tahun 2018 sampai sekarang menjalankan mata kuliah statitik sosial atau pada tahun 2021 membuka Program Studi Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI) dan kerjasama di bidang komunikasi dan penyiaran islam tingkat internasional untuk meningkatkan kualitas pengelolaan program studi.